Menentukan harga jual yang tepat adalah salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis online. Harga produk bukan hanya menentukan keuntungan, tetapi juga memengaruhi persepsi konsumen, daya saing di pasar, dan keberlangsungan bisnis secara keseluruhan.
Jika terlalu murah, margin keuntungan bisa tergerus. Jika terlalu mahal, pelanggan bisa lari ke kompetitor. Maka dari itu, penetapan harga harus dilakukan secara strategis, berdasarkan data dan pemahaman pasar. Berikut adalah langkah-langkah dan strategi menentukan harga yang tepat untuk produk Anda di bisnis online.
1. Kenali Biaya Produksi dan Operasional
Langkah awal adalah memahami secara detail seluruh biaya yang Anda keluarkan untuk menghasilkan dan menjual produk. Biaya ini meliputi:
-
Biaya produksi: bahan baku, tenaga kerja, alat, dan ongkos pembuatan.
-
Biaya operasional: pengemasan, pengiriman, penyimpanan, platform marketplace, promosi, hingga biaya admin.
Contoh: Jika biaya keseluruhan untuk memproduksi dan menjual satu unit produk adalah Rp50.000, maka harga jual harus lebih tinggi dari angka ini agar bisnis tetap untung.
2. Tentukan Target Laba
Setelah mengetahui biaya, langkah berikutnya adalah menentukan berapa persen keuntungan yang ingin Anda dapatkan dari setiap penjualan. Misalnya, jika Anda menargetkan margin keuntungan 40%, maka rumus sederhananya:
Harga jual = Biaya total + (Biaya total x margin laba)
Mengacu contoh sebelumnya:
Rp50.000 + (Rp50.000 x 40%) = Rp70.000
Namun, penentuan margin tidak bisa asal. Anda harus menyesuaikannya dengan kondisi pasar dan psikologi pembeli.
3. Riset Harga Kompetitor
Salah satu keunggulan bisnis online adalah keterbukaan informasi. Anda bisa dengan mudah melihat harga yang ditetapkan oleh pesaing untuk produk serupa.
Analisa kompetitor bisa memberi gambaran tentang:
-
Harga pasar rata-rata
-
Segmen yang dibidik kompetitor (premium, ekonomis, atau menengah)
-
Nilai tambah yang mereka tawarkan (garansi, layanan cepat, bonus, dll)
Jika produk Anda punya keunikan atau nilai tambah, Anda bisa menetapkan harga sedikit lebih tinggi. Namun, jika Anda pemain baru, strategi harga bersaing bisa jadi pilihan awal yang efektif.
4. Pahami Target Pasar Anda
Harga tidak berdiri sendiri. Ia harus disesuaikan dengan karakteristik target pasar. Misalnya:
-
Segmen premium lebih mengutamakan kualitas dan nilai eksklusivitas, sehingga bersedia membayar lebih.
-
Segmen menengah mencari keseimbangan antara harga dan kualitas.
-
Segmen bawah lebih sensitif terhadap harga, biasanya memprioritaskan nilai ekonomis.
Dengan memahami siapa target pasar Anda, Anda bisa menentukan positioning dan strategi harga yang tepat.
5. Gunakan Strategi Penetapan Harga
Ada beberapa strategi harga yang bisa diterapkan di bisnis online:
a. Cost-Plus Pricing
Menentukan harga dengan menambahkan markup tertentu di atas biaya produksi. Cocok untuk produk dengan struktur biaya jelas.
b. Value-Based Pricing
Harga ditentukan berdasarkan nilai atau manfaat yang dirasakan konsumen. Cocok untuk produk unik, inovatif, atau dengan nilai emosional tinggi.
c. Penetration Pricing
Menetapkan harga rendah untuk menarik banyak pembeli di awal, kemudian perlahan menaikkan harga seiring peningkatan loyalitas dan volume penjualan.
d. Skimming Pricing
Meluncurkan produk dengan harga tinggi untuk menjangkau pasar premium, lalu menurunkan harga seiring waktu untuk menjangkau pasar lebih luas.
6. Pertimbangkan Psikologi Harga
Psikologi harga memainkan peran penting dalam keputusan pembelian. Contohnya:
-
Harga Rp99.000 terlihat lebih murah dibanding Rp100.000, meskipun selisihnya hanya Rp1.000.
-
Diskon atau bundling bisa meningkatkan persepsi nilai dan mendorong pembelian impulsif.
-
Penambahan kata “Gratis Ongkir” atau “Diskon Hari Ini” bisa meningkatkan urgensi.
Gunakan pendekatan ini dengan bijak agar harga tetap masuk akal dan tidak merusak citra brand.
7. Uji dan Evaluasi Secara Berkala
Harga bukan sesuatu yang tetap. Pasar berubah, tren konsumen bergeser, dan biaya operasional bisa naik. Oleh karena itu, Anda perlu:
-
Melakukan uji harga (A/B testing) di platform atau marketplace
-
Memantau konversi dan feedback pelanggan
-
Menyesuaikan strategi harga secara berkala untuk menjaga daya saing dan profitabilitas
8. Perhatikan Peraturan Marketplace atau Platform
Jika Anda berjualan di platform seperti Shopee, Tokopedia, atau TikTok Shop, pastikan untuk menyesuaikan harga dengan ketentuan platform, seperti komisi, biaya layanan, dan aturan promo. Jangan sampai margin keuntungan Anda terganggu karena tidak memperhitungkan potongan tersebut.
9. Tambahkan Nilai, Bukan Sekadar Diskon
Alih-alih terus-menerus menurunkan harga demi bersaing, lebih baik fokus menambahkan value pada produk Anda:
-
Sertakan bonus kecil (stiker, kartu ucapan, dll)
-
Tawarkan jaminan atau retur gratis
-
Berikan pengalaman unboxing yang menyenangkan
Nilai tambah semacam ini bisa membuat harga terasa lebih wajar di mata konsumen.
Penutup
Menentukan harga yang tepat dalam bisnis online adalah seni yang memadukan logika bisnis, riset pasar, serta pemahaman terhadap perilaku konsumen. Harga ideal bukan hanya yang menghasilkan keuntungan, tetapi juga yang bisa diterima oleh pasar dan memperkuat posisi brand Anda.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas secara konsisten dan terus memantau respons pasar, Anda akan lebih siap menghadapi persaingan dan membangun bisnis online yang berkelanjutan.
Baca juga : Mengelola Keuangan Bisnis Online: Tips Sederhana untuk Pemula